Jumat, 27 Januari 2012

Siklon Tropis IGGY Penyebab Angin Ribut

Sambil mengamati hembusan angin kencang dari jendela kamar, dari mulut kecil anakku terlontar pertanyaan, “Ma, apa sih penyebab angin ribut ini? Apa ada kaitannya dengan badai matahari?” Waduh, kok sampai segitu dalam pertanyaan anakku. Memang sudah berhari-hari ini angin ribut setia menemani penghuni kota ini, seakan tak kenal lelah menghembus dan menghembus tanpa kehabisan energi. Fenomena ini tak hanya terjadi di Salatiga saja, media mencatat berbagai daerah juga mengalami angin ribut. Beberapa hari terakhir ini angin ribut melintasi wilayah Indonesia ini. Angin ribut telah memporakporandakan bangunan, menumbangkan pepohonan, merusakkan fasilitas umum, melukai manusia, bahkan sampai merengut nyawa. Fenomena yang terasa aneh, tahun-tahun lalu tidak ada angin ribut seperti ini.

Apa yang menyebabkan terjadinya angin ribut ini? Saya mencoba mencari informasi dari situs Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).  Ternyata pada situs BMKG terdapat Peringatan Dini Cuaca Ekstrim yang berlaku 27 January 2012 - 30 January 2012. Isi dari peringatan dini itu memberitahukan mengenai adanya Badai Tropis IGGY di Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa Barat serta daerah tekanan rendah di Laut Arafuru bagian Selatan yang membentuk pumpunan angin memanjang dari Pesisir Barat Lampung hingga Laut Arafuru. Konsentrasi awan hujan terjadi di Sumatera bagian Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan bagian Timur dan Selatan, Sulawesi bagian Tengah dan Selatan, Maluku, Papua Barat serta Papua bagian Tengah.  Wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah Pesisir Barat Lampung, Kalimantan Timur bagian Timur dan Selatan, Kalimantan Selatan bagian Timur, Sulawesi Tengah bagian Timur, Sulawesi Selatan bagian Utara dan Selatan, Papua Barat bagian Selatan, dan Papua bagian Tengah. Sedangkan wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah Lampung, Banten, DKI Jakarta bagian Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Maluku bagian Tenggara.

Informasi mengenai siklon pada situs BMKG menerangkan bahwa  siklon tropis yang saat ini terdapat di wilayah Indonesia sebelah Selatan Katulistiwa adalah Siklon Tropis IGGY. (Wilayah Indonesia sebelah Selatan Katulistiwa meliputi wilayah yang dibatasi antara 0-11 LS dan 90-141 BT).

Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta BMKG memberikan peta lintasan siklon tropis dan wilayah yang terpengaruh Siklon Tropis IGGY, sebuah peta yang menggambarkan prakiraan intesitas dan lintasan siklon yang dikeluarkan pada Jumat 27 Januari 2012 pukul 08:53 WIB
sumber: http://meteo.bmkg.go.id/data/tc/IDJ22100.html

 


Pulau Jawa dan sekitarnya yang diberi warna oranye tua pada peta menunjukkan Wilayah SIAGA yang mengalami cuaca ekstrim dengan kemungkinan terjadinya hujan deras (>=50mm/hari) dan atau angin kencang (>=50km/jam) dalam 24 jam ke depan.

Pada laman tersebut tertulis bahwa salah satu dampak Siklon Tropis IGGY ini adalah angin dengan kecepatan lebih dari 36 km/jam berpotensi terjadi di Jawa, Bali, NTB, NTT, Sumatera bagian selatan, Laut Jawa, Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara.

Apa ada kaitannya dengan badai matahari? Hakim Luthfi Malasan, Dosen Astronomi ITB, mengatakan dampak badai matahari tidak terkait dengan kondisi cuaca yang tidak menentu di Indonesia akhir-akhir ini. Badai matahari terjadi ketika matahari mengeluarkan gelombang elektromagnetiknya ke luar orbit. Hantaman gelombang elektromagnetik ini dapat merusak satelit dan jaringan telekomunikasi.

Kedua pertanyaanmu telah terjawab anakku.

Angin ribut yang melanda ini adalah akibat Siklon Tropis IGGY, dan tidak ada kaitannya dengan badai matahari.

 

NB: informasi lebih detail mengenai siklon tropis dapat dibaca di Australia Government, Bureau of Meteorology

 

http://green.kompasiana.com/iklim/2012/01/27/siklon-tropis-iggy-penyebab-angin-ribut/

 

2 komentar:

yulin mengatakan...

wah-wah, kirain emang karena badai matahari jadi banyak angin ribut n g bisa wifi-an. ternyata 2 hal yang beda, penyebabnya juga beda toh. thanks ya bund.

Yati Kurniawati mengatakan...

Iya, bener sekali.