Selasa, 28 Desember 2010

Jumlah Planet di Tata Surya Akan Berkurang

VIVAnews - Tahun 2006 lalu, International Astronomical Union (IAU) mendegradasi Pluto dari planet menjadi sebuah planet kerdil (dwarf planet). Alasannya, dari sisi ukuran, Pluto tidak memenuhi syarat sebagai untuk disebut sebagai sebuah planet.

Saat ini sistem tata surya tinggal memiliki delapan planet yang mengelilingi Matahari. Akan tetapi, dari bukti-bukti baru yang ditemukan, ke depannya bisa jadi tata surya hanya akan terdiri dari 7 buah planet saja.

Dari sisi ukuran, Merkurius memang dua kali lebih besar dibanding Pluto. Namun ternyata, Merkurius, yang kini menjadi planet terkecil yang ada di tata surya itu juga semakin menciut.

Peneliti memperkirakan, Merkurius memang tidak akan jadi sekecil mantan planet kesembilan milik tata surya. Akan tetapi jika ukurannya terus mengecil, IAU tentu akan mendegradasi status planet itu.

Penyebab menciutnya ukuran Merkurius adalah karena inti planet itu yang terdiri dari zat besi cair terus mendingin dan memadat sehingga menciutkan ukuran planet itu dari dalam. Menurut peneliti, pergerakan ini sudah berlangsung sejak miliaran tahun yang lalu.

Penciutan Merkurius juga terlihat dari foto-foto milik satelit Messenger milik NASA yang menggambarkan terjadi lipatan di kerak planet itu. Dari foto juga terungkap bahwa dulu, Merkurius punya banyak gunung berapi yang meletus. Adapun yang mematikan gunung itu adalah karena inti planet semakin dingin.

“Merkurius menunjukkan pada kita berapa besar pengaruh pendinginan inti planet terhadap evolusi yang terjadi di permukaan,” kata Sean Solomon, peneliti dari Carnegie Institution for Science, di Washington, seperti dikutip dari LA Times, 28 Desember 2010.

Sama seperti Mars dan Bulan, Merkurius sangat berapi saat ia lahir. Namun planet itu kehilangan panasnya sejalan dengan pertumbuhannya selama sekitar 4,5 miliar tahun terakhir yang menghentikan aktivitas vulkanik di sana.

Sebagai informasi, planet Bumi juga mengalami pendinginan dengan cara yang serupa. Dan dalam waktu beberapa miliar tahun mendatang, Bumi juga akan terlalu dingin untuk gunung berapi. Setelah inti bumi semakin dingin, gunung-gunung berapi di Bumi akan berhenti meletus. (umi)

• VIVAnews

Pesawat Bisa Sebabkan Hujan Es atau Salju


VIVAnews - Anda pernah menyaksikan hujan salju atau hujan es turun di kota-kota atau di pelosok Indonesia? Ternyata, fenomena itu bukanlah hal yang aneh dan sudah ada penjelasannya. Ini dia.


Saat sedang duduk di kabin, dengan sandaran kursi berdiri tegak serta meja makan di hadapan Anda dalam posisi terkunci, pesawat yang Anda tumpangi bisa jadi sedang memicu kejadian tak lazim, misalnya seperti hujan es.

Andrew Heymsfield, mikrofisikawan dari National Center for Atmosfpheric Research di Boulder, Colorado, menemukan bahwa pesawat bisa menyebabkan lubang di awan dan mengubah cuaca daratan di bawahnya.

Seperti dikutip dari Discovermagazine, Senin 27 Desember 2010, kristal es tidak terbentuk dengan mudah. Sama halnya dengan titik-titik uap air yang tetap dalam bentuk asalnya, meskipun atmosfir di sekitarnya mencapai jauh di bawah titik beku.

Menurut Heymsfield, pesawat yang memasuki awan yang super dingin setelah mereka tinggal landas atau sebelum mendarat bisa menyebabkan gangguan yang dapat membekukan titik-titik uap air tersebut secara instan.

“Ketika mesin turboprop milik pesawat memaksa air di belakang sirip-sirip propeller atau ketika mesin jet menyebabkan udara lembab mengalir di bawah sayap agar memberi daya angkat pada pesawat, udara kemudian menyebar dan mendingin,” ujar Heymsfield.

Salah satu dari efek yang ditimbulkan pesawat itu, kata Heymsfield, bisa menurunkan temperatur udara hingga lebih dari satu derajat.

“Ini seketika akan membekukan titik-titik air di awan,” kata Heymsfield. “Titik air ini dengan cepat akan membentuk kristal es yang keluar dari awan sebagai salju,” ucapnya.

Heymsfield menyebutkan, fenomena ini sedikit menjelaskan terjadinya keterlambatan pesawat di musim dingin yang belakangan banyak terjadi.

“Efek utama dari kejadian ini adalah berubahnya curah hujan lokal,” tutur Heymsfield. “Di sekitar bandara, khususnya di musim dingin, lebih banyak salju yang turun dibandingkan di kawasan lain”. (art)

• VIVAnews

Bobot UN Lebih Besar, 60 Persen....

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) RI akan menetapkan bobot komponen nilai ujian nasional (UN) lebih besar dari bobot komponen nilai sekolah dalam menghitung nilai akhir siswa. Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengungkapkan, pemerintah telah sepakat menetapkan bobot nilai UN dengan nilai sekolah sebesar 60 persen berbanding 40 persen.

"60 banding 40, tinggal saya tanda tangani besok (Selasa/28/12/2010)," kata Nuh usai jumpa pers tentang perubahan mekanisme penyaluran dan BOS di kantor Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta, Senin (27/12/2010).

Nuh mengatakan, penetapan tersebut berdasarkan hasil hitung-menghitung secara statistik nilai rapor seluruh sekolah dari mulai yang berakreditasi A, B, hingga C. Menurutnya, sekolah berakreditasi A dan B rata-rata memberi nilai rapor siswanya dengan angka 7 atau 8. Namun, banyak juga yang memberikan nilai 5 atau 6.

Sementara itu, sekolah berakreditasi C tampak tidak berani memberi nilai 5 atau 6, juga nilai 9. Akreditasi C hanya berani memberi nilai rapor pada kisaran 7 atau 8.

Dengan demikian, kata Nuh, jangkauan atau range nilai rapor di sekolah akreditasi A dan B lebih panjang daripada nilai rapor di sekolah akreditasi C yang rata-rata hanya berani memberi nilai 7 dan 8. Untuk menyeimbangkan perbedaan jangkauan nilai rapor sekolah akreditasi A, B dengan C itulah, komponen nilai nasional UN yang merupakan hasil UN diperbesar bobotnya dari nilai sekolah yang merupakan gabungan nilai rapor dan nilai UAS itu.

"Dari situlah UN bisa dipakai sebagai kompensator untuk memperbaiki yang buyes, maka diperbesar (bobotnya)," katanya.

Sesuai kesepakatan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat, akan terdapat dua komponen nilai yang menentukan nilai akhir siswa, yakni nilai UN dan nilai sekolah yang merupakan gabungan nilai rapor selama tiga tahun dengan nilai ujian akhir sekolah (UAS). Kedua komponen nilai itu akan digabungkan dan dibagi sesuai bobot masing-masing yang ditentukan pemerintah hingga menghasilkan nilai akhir. Untuk dapat lulus, menurut Nuh, nilai akhir siswa minimal harus mencapai 5,5.

"Standar kelulusan tetap 5,5," imbuhnya.

Senin, 27 Desember 2010

Making My Own Metal Detector!

Mention the words metal detector and you'll get completely different reactions from different people. For instance, some people think of combing a beach in search of coins or buried treasure. Other people think of airport security, or the handheld scanners at a concert or sporting event.

A basic metal detector consists of an electronic box and battery case on one end, with a brace or handle for the operator's arm. An insulated wire wraps around a telescoping shaft and into a round plastic disk called the coil. This disk comes off the shaft at an angle which allows it to be held parallel to the ground. The operator straps on or grips the electronic box and turns on the power. The idea is to slowly sweep the coil end over the ground until an electronic signal is heard. This lets the user know that some metallic element is buried directly beneath the area swept by the coil.

Metal detectors work on the principal of electromagnetics and their effects on conductive metals. There are actually two separate elements in the coil of a typical unit. One is a high-powered coil of metal which uses the battery power to generate a penetrating magnetic field. This coil is called the transmitter. As the elecromagnetic field enters the ground, anything metallic will become charged with magnetism, similar to a paper clip become magnetized after contact with a standard bar magnet.

Michael FARADAY observed (1831) that when a magnet is moved through a closed coil of wire, a current is induced in the wire. The direction of the current flow is such as to create a magnetic field opposite in direction to that of the change in the field produced by the magnet. Faraday then replaced the magnet with an electromagnet.

Two coils were wound close together, the first being connectedto a battery and the second to a galvanometer, which measures small currents.

Metal detectors must also be adjusted to eliminate false positives generated by natural deposits of metal in the soil or sand itself. Most units allow users to change the sensitivity of the coil in order to cancel out the background clutter. Some other uses of metal detecting technology include security inspections at airports, government buildings and other public places. Construction crews and woodworkers also use hand-held metal detectors to find dangerous nails or other metallic debris in reclaimed building materials and trees.

Rabu, 22 Desember 2010

Cahaya Lampu Kota Cemari Udara?

VIVAnews - Kilauan cahaya lampu kota ternyata bisa dianggap sebagai elemen yang turut mendukung pencemaran udara. Begitu hasil sebuah kesimpulan dari penelitian yang dilakukan belum lama ini.

Pasalnya, cahaya lampu kota melenyapkan molekul yang biasanya membersihkan atmosfer di malam hari. Dari hasil riset para peneliti dariNational Oceanic and Atmospheric Administration(NOAA), ternyata cahaya lampu kota memiliki andil mencegah produksi molekul Nitrogen Oksida atau dikenal juga dengan nama radikal nitrat.

Biasanya, molekul yang terbentuk dari reaksi nitrogen dioksida dengan ozon itu, mengikat polutan udara yang berseliweran di udara, pada malam hari. Namun, kehadiran cahaya lampu kota di malam hari membuat pembentukan molekul ini terhambat sehingga memperburuk polusi udara kota di kemudian harinya.

Seperti dikutip dari situs Discovery, cahaya lampu di wilayah kota Los Angeles, begitu terang, yakni 10 ribu kali lebih gelap dari cahaya sinar matahari. Namun, ternyata terangnya lampu kota Los Angeles bisa memotong pembersihan udara oleh Nitrogen Oksida, hingga 7 persen.

Akibatnya, pembersihan udara di malam hari mendapat hambatan. Riset mengungkapkan bahwa cahaya lampu kota Los Angeles yang 25 kali lebih terang dari sinar bulan, meningkatkan unsur kimia polutan kota itu sepanjang hari hingga 5 persen.

Menurut Anne Douglas, Goddard Space Flight Center di Maryland, polutan yang banyak menjadi sorot perhatian adalah partikel dan ozon permukaan yang diproduksi oleh bahan kimia. "Anda membutuhkan sinar matahari untuk membuat reaksi kimia ini terjadi. Jadi, biasanya hal ini tidak terjadi pada malam hari," kata Douglass.

Hal senada dikatakan oleh Dr. Harald Stark, pemimpin riset dari NOAA. Menurutnya selama siang hari, tidak terjadi pembersihan ozon oleh radikal nitrat. Pada malam hari, radikal nitrat baru muncul, bereaksi dengan polutan dan membersihkannya," kata dia.

Sayangnya, para peneliti khawatir mengubah jenis lampu kota tak akan menolong banyak untuk menghindari masalah ini. Selama ini di penduduk Los Angeles mayoritas menggunakan lampu jenis high-pressure sodium dan metal halida. "Saya pikir kebijakan untuk mengganti jenis lampu bisa memecahkannya," kata Stark.

Kecuali, dia melanjutkan, kota menggunakan lampu warna merah, lampu yang tidak akan mengganggu pembentukan radikal nitrat ini.

• VIVAnews

Minggu, 19 Desember 2010

UN SMP dan SMA Dilaksanakan Mei 2011

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan Badan Standar Pendidikan Nasional telah siap dengan formula baru penilaian kelulusan siswa dari satuan pendidikan. Untuk itu, pelaksanaan ujian nasional tahun ajaran 2010/2011 hanya dilaksanakan satu kali pada bulan Mei 2011.

Ujian nasional (UN) utama untuk SMA/SMK digelar pada minggu pertama Mei 2011, sedangkan untuk SMP pada minggu kedua Mei 2011. Adapun UN susulan bagi mereka yang belum mengikuti UN utama dilaksanakan satu minggu kemudian. Pada tahun ini UN ulangan ditidakan. Adapun ujian sekolah diadakan sebelum pelaksanaan UN. Demikian perubahan yang terungkap dalam sosialisasi kebijakan UN Tahun Pelajaran 2010/2011 yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) di Jakarta, Kamis (17/12). Kegiatan tersebut selain untuk mensosialisasikan juga meminta masukan soal perubahan UN dari dinas pendidikan kota/kabupaten dan perguruan tinggi.Pemerintah memnag telah memgang formula baru. Namun, sebelum ditetapkan secara resmi, pemerintah dan BSNP meminta masukan dari daerah apakah perubahan dalam pelaksanaan UN 2011 bisa diterima dengan baik.

Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan dengan adanya formula baru yang mengevaluasi siswa secara komprhensif selama tiga tahun belajar, polemik UN yang muncul tiap tahun diharapkan bisa berhenti. "Kita nantinya mesti lebih fokus pada apa yang perlu dikerjakan atau diperbaiki dari hasil UN," ujar Nuh.

Ketua BSNP Djemari Mardapi mengatakan penilaian kelulusan antara UN dan hasil belajar di sekolah tidak lagi saling memveto, namun bisa saling membantu. Untuk itu, penilaian UN digabung dengan nilai dari sekolah.

Kelulusan siswa dari sekolah dengan melihat nilai gabungan rencananya dipatok minimal 5,5. Nilai gabungan merupakan perpaduan nilai UN dan nilai sekolah untuk setiap mata pelajaran UN.

Rumus yang ditawarkan pemerintah untuk nilai gabungan = (0,6 x nilai UN) + (0,4 x nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk tiap mata pelajaran UN.

Nuh mengatakan bobot UN mesti lebih besar dari nilai sekolah untuk mengontrol hasil kelulusan. Pasalnya, dari data-data yang ada masih banyak sekolah yang me-mark up nilai siswa.

Dengan formula baru ini, rencananya akan dipatok nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00. Integrasi nilai UN dan nilai sekolah ini diharapkan jadi pendorong untuk menganggap penting semua proses belajar sejak kelas 1 hingga kelas 3.

Adapun kriteria kelulusan ujian sekolah diserahkan kepada sekolah. Nilai sekolah merupakan nilai rata-rata dari ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 setiap mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendiknas Mansyur Ramli mengatakan penilaian kelulusan siswa tidak lagi hasil potret evaluasi sesaat. Penilaian dilakukan selama proses belajar siswa di sekolah.

Sabtu, 18 Desember 2010

Mendiknas: Ada Format Baru dalam UN 2011


Liputan6.com, Yogyakarta: Peraturan menteri yang mengatur Pedoman Operasional Standar (POS) Ujian Nasional 2011 diharapkan telah siap pekan depan. Draf peraturan tersebut saat ini sudah diserahkan kepada presiden. Dalam draf tersebut, ada tambahan mata pelajaran dalam UN 2010.

"Kami sudah menyerahkan draf peraturan tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk disahkan," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Muhammad Nuh usai menyampaikan pidato ilmiah Milad Ke-50 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Yogyakarta, Sabtu (18/12).

Nuh mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah menyiapkan format baru untuk penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) 2011. "Pekan depan draf peraturan menteri yang mengatur Pedoman Operasional Standar UN 2011 dijadwalkan telah disahkan presiden,' katanya.

Draf peraturan menteri itu, lanjut Nuh, akan disampaikan secara luas jika telah disahkan menjadi peraturan menteri. Jika pada pekan depan sudah disahkan, maka secepatnya akan disampaikan secara luas.

Nuh menjelaskan, dalam UN 2011 ada tambahan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, padahal sebelumnya tidak ada. Selain Pendidikan Agama Islam, tidak ada tambahan mata pelajaran lainnya dalam UN 2011.

"Namun demikian, ada beberapa perubahan dalam mekanisme penyelenggaraan UN 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya," kata Mendiknas tanpa menyebutkan perubahan tersebut. (Ant/MEL)

Jumat, 17 Desember 2010

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Beberapa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional terbaru.

Silahkan diunduh dengan mengklik pada judul masing-masing Peraturan.


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010

Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar Di Kabupaten/Kota


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2010

Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria Di Bidang Pendidikan


Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2010

Norma, Standar, Prosedur, Dan Kriteria Di Bidang Pendidikan


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2010

Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 47 Tahun 2007 Tentang Penetapan Inpassing Jabatan Fungsional Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil Dan Angka Kreditnya


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2010

Program Induksi Bagi Guru Pemula


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010

Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah


Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 30 Tahun 2010

Pemberian Bantuan Biaya Pendidikan Kepada Peserta Didik Yang Orang Tua Atau Walinya Tidak Mampu Membiayai Pendidikan

Learn More about Diamonds

A Diamond is a mineral made of carbon that is crystallized. In fact a diamond is more than 99.95% pure carbon. The remaining 0.05 percent of the elements often influences the crystal's color and shape. The diamond is also by far the hardest natural substance known to man. Diamonds form between 75 and 120 miles below the earth's surface. Only at these great depths do the necessary temperature and pressure exist to form this unique gem. Diamonds were delivered to the surface by volcanic eruptions. These eruptions occurred over 50 million years ago. Geologists believe that the first delivery occurred more than 2.5 billion years ago. After reaching the surface, some diamonds settled back into their volcanic pipes. Other diamonds were washed hundreds of miles away by floods and rivers. Some diamonds reached the oceans and were washed back onto the beach. The first diamond mines were discovered in India before 500 BC. India has been the world's major supplier of diamonds for over 2,000 years, producing some of the most famous diamonds. Today, India accounts for only a tiny percentage of the world's diamond production. Today's diamond production leaders are currently Australia, Botswana, Russia, South Africa, Zaire and Canada. Before being transformed into a beautiful piece of jewelry, the diamond must undergo several stages.

STAGE 1 - MINING
The diamonds that made it to the surface were forced up volcanically, through kimberlite pipes. A typical pipe mine consists of a large vertical shaft with tunnels running from the main pipe. The deepest mine runs about 3,500 feet down into the earth. More than 200 tons of rock, gravel and sand need to be blasted, crushed and processed to yield just one carat of gem quality diamonds. Finding diamonds and getting them out of the ground may require the use of jet engines to thaw the frozen ground or to endure the sweltering desert heat. Only about 20% of all rough diamonds are suitable for polishing; the rest are used for industrial purposes. Once the rough is found the diamond's journey begins.

STAGE 2 - ROUGH REACHES THE MARKET
A large proportion of the world's rough supply finds its way to De Beers' Central Selling Organization (CSO). The rough the CSO buys is sorted into more than 5,000 different categories. Once the rough is sorted and priced, it is sold to manufacturers at sights. There are ten sights a year, each lasting a week. The chosen few afforded the chance to purchase at these sights are called sight holders. The balance of the world's rough supply is sold to private buyers, and some through private auctions.

STAGE 3 - MANUFACTURING THE DIAMOND
Regardless of the source, all rough eventually finds its way to the cutting centers. Today, the major cutting centers are Antwerp, Israel, Bombay, Johannesburg, and New York. Upon reaching its destination the rough is carefully examined to decide how it should be cut to yield the greatest value. After the stone's shape and size are determined, taking into consideration the rough's shape, as well as the number and position of its internal inclusions, the stone is marked and usually sawed or cleaved.
The stone then goes through a series of cutters who each have their own specialty. Finally the diamond is polished and ready for sale.


STAGE 4 - THE FINAL JOURNEY
After a diamond is manufactured it needs to be sold. For decades diamond manufacturers have sold their cut diamonds to jewelry manufacturers and diamond wholesalers who in turn, sell to jewelry wholesalers and to retail jewelry stores. Today's technology is changing the diamond pipeline. Diamond manufacturers now have a direct link to the final customer.

Manfaat di Balik Gempa Bumi


VIVAnews - Gempa bumi, atau istilah lainnya adalah quake, tremor, atau temblor merupakan fenomena pelepasan secara tiba-tiba energi yang ada di kerak bumi yang mengakibatkan gelombang seismik yang skalanya diukur dengan seismograf. Semakin tinggi magnitudonya, semakin parah guncangan akibat pergeseran kerak bumi itu.

Di permukaan bumi, gempa muncul dengan wujud guncangan dan terkadang menggeser tanah. Jika pusat gempa terjadi di lepas pantai, dasar laut kadang mengalami pergeseran yang cukup besar yang dapat menyebabkan tsunami. Guncangan gempa juga bisa memicu tanah longsor dan kadang menghidupkan kembali aktivitas gunung volkanik.

Meski demikian, gempa bumi bukanlah fenomena yang mengerikan saja. Ternyata, menurut Hugh Ross, astrofisikawan asal Royal Astronomical Society, Montreal, Kanada, ada manfaat lain yang ditimbulkan oleh gempa bumi.

“Apakah kita membutuhkan gempa bumi? Jawabannya adalah, Ya,” kata Ross, seperti dikutip dari CosmicFingerprints, 17 Desember 2010. “Tanpa adanya gempa bumi atau aktivitas lempeng tektonik, nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan di atas tanah akan terkikis dari benua dan terkumpul di samudera,” kata Ross.

Setelah beberapa waktu tanpa gempa bumi, kata Ross, kehidupan akan semakin sulit di daratan, meski kehidupan di lautan masih berjalan dengan normal.

“Berkat aktivitas gempa bumi, nutrisi dan mineral-mineral lain yang terkandung di samudera bisa didaur ulang ke permukaan benua,” kata Ross. “Kita dapat melihat dengan jelas jumlah dan intensitas gempa yang terjadi yang dapat menjaga siklus daur ulang itu. Akan tetapi, bagi kita yang tinggal di perkotaan, dampaknya tidak terlalu terasa,” ucapnya.

• VIVAnews

Kamis, 16 Desember 2010

Sertifikasi Guru 2011

Telah terbit

Buku 1 Pedoman Penetapan Peserta

Sertifikasi Guru 2011


File dapat unduh dalam format

1. rar disini

2. pdf disini

Rabu, 15 Desember 2010

Sertifikasi Guru 2011

Telah terbit buku 1 Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru Tahun 2011

Jumat, 10 Desember 2010

Soal UN Diusulkan Dibagi Dua

JAKARTA(SINDO) – Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengusulkan agar ada pembedaan substansi soal,yakni soal esai di ujian sekolah dan pilihan ganda di Ujian Nasional (UN).


Anggota BSNP Djaali mengatakan, ujian sekolah sebaiknya diberikan dalam bentuk esai karena akan menyubstitusi kekurangan soal pilihan ganda yang ditanyakan di UN.“Soal yang ditanyakan di UN dengan pilihan ganda tidak ditanyakan lagi di ujian yang dibuat oleh sekolah,”ungkap Djaali di Jakarta kemarin. Menurut dia, pembagian ini dilakukan agar UN ke depan lebih komprehensif dibandingkan sebelumnya. Meski terbagi dua soal, pembuatan kisi-kisi tetap dilakukan pemerintah sehingga dapat terpetakan dengan baik. Djaali menjelaskan, ujian esai yang dibuat sekolah juga harus sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Permendiknas No 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Persyaratan pembuatan soal esai ini, ungkapnya, harus memenuhi empat syarat,yakni sah secara substansial, konstruksional, bahasa, dan validitas empiris. Djaali menyatakan, dengan membagi soal ujian ini, falsafah UN yang diminta pemerintah akan terpenuhi, yaitu falsafah komprehensif,yakni soal menjangkau seluruh kemampuan siswa, termasuk aspek psikomotorik, kognitif,serta afektif yang juga harus diperhatikan dalam penilaian. Pembagian soal ini juga akan meningkatkan kompetensi kelulusan siswa di mana nilai yang diukur justru berasal dari penggabungan kedua ujian. Dengan demikian,jelasnya,hasil kelulusan juga lebih komprehensif. Mengenai kisi-kisi, Djaali menyatakan, bobot ideal dibagi 60:40.

Karena itu, 40% kisi-kisi haruslah dibuat sekolah. Namun, masalah bobot ini masih menjadi perdebatan antara pemerintah dan DPR. Selanjutnya, ujar Djaali, terkait batas nilai wajar,pemerintah perlu memberikan arahan kepada sekolah agar mematok hasil nilai standar atau tidak berlebihan.“Harus ada nilai selisih maksimum antara UN dengan nilai dari sekolah. Jangan sampai nilai UN terlalu rendah dan ujian sekolah tinggi atau sebaliknya,”paparnya. Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh menyatakan, pemerintah telah menyiapkan formulasi baru untuk penentu kelulusan siswa dengan pembagian tiga rumus,yakni UN,ujian sekolah,dan hasil rapor.

Mengenai persentase bobot, menurut Nuh, masih akan dibicarakan lagi dengan Komisi X DPR. Pemerintah, jelasnya, mengusulkan agar 60% menggunakan UN dan 40% dengan bobot rapor dan ujian sekolah.Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu menjelaskan, pada dasarnya falsafah UN harus komprehensif dan kontinu. Artinya, pada tingkat SD/MI dengan menggunakan UASBN bisa digunakan untuk melanjutkan ke jenjang SMP/MTs.Kemudian, UN di tingkat SMP/MTs bisa digunakan untuk melanjut-kan ke SMA/MA dan dari SMA bisa digunakan untuk kuliah ke perguruan tinggi.

“Guru dan sekolah pada tahun ini diberi kewenangan untuk menentukan kelulusan,” paparnya. Ketua Panitia Kerja (Panja) UN DPR Rully Chairul Azwar menyatakan, Panja DPR menginginkan siswa lulus dengan kompeten.Panja juga melihat perlakuan tidak adil jika penilaian ujian hanya diukur dengan satu kali ujian pilihan ganda.Namun, untuk mengurangi kecurangan, harus ada sosialisasi ke sekolah bahwa UN tidak lagi memiliki hak veto sehingga penilaian yang diberikan lebih objektif. Mengenai persentase bobot, Rully menyatakan, DPR lebih memilih 60% bobot diberikan ke sekolah dan 40% kepada pemerintah pusat.

Hal ini, ujarnya, sudah diamanatkan dalam UU Sisdiknas yang menyebutkan nilai kelulusan ditentukan oleh satuan pendidikan. Selain itu,Panja juga masih membahas standar kelulusan.“ Apakah masih 5,5 karena ada nilai gabungan, maka nilai 5,5 ini patokan nilai gabungan atau UN saja,”paparnya. (neneng zubaidah)

7 Makanan yang Bikin Berat Badan Cepat Susut

keju2.jpg

Sriwijaya Post - Jumat, 10 Desember 2010 11:31 WIB

MASIH berjuang menurunkan sekian kilogram berat badan Anda? Sambil tetap berolahraga, cobalah untuk menikmati sejumlah makanan dan minuman yang bisa membantu mempercepat penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme. Pilihannya cukup beragam, dan makanan-makanan ini juga jauh dari gambaran Anda mengenai makanan sehat yang umumnya tidak enak.

Keju
Pantas saja perempuan Perancis langsing-langsing. Keju kerap menjadi dessert mereka! Perempuan yang mengonsumsi 28 gr keju lemak penuh (kira-kira sebesar ibu jari) setiap hari, berat badannya cenderung akan berkurang daripada mereka yang tidak mengonsumsi keju. Dari studi yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition terlihat bahwa produk olahan susu dengan kadar lemak penuh mengandung asam linoleat terkonjugasi, yang bisa mendorong metabolisme. Porsi 28 gr keju ricotta, misalnya, mengandung sekitar 49 kalori dan 4 gr lemak, dan memiliki kandungan sodium terendah dibandingkan keju jenis lain. Campurkan keju ricotta dengan pasta dan sayuran segar yang Anda buat, atau aduk dengan saus tomat botolan untuk menambah cita rasanya.

Almon
Ngemil kacang almon baik untuk membakar lemak. Orang diet yang ngemil 85 gr kacang almon tiap hari (sekitar 12 butir), berat badan dan indeks massa tubuhnya berkurang hingga 18 persen. Sedangkan mereka yang tidak mengonsumsi almon dalam menu makannya hanya menurunkan 11 persen berat badannya, demikian dilaporkan The International Journal of Obesity. Ketika ngemil almon Anda jadi tidak begitu kelaparan, dan hasilnya Anda tidak makan siang dalam porsi berlebihan. Sekadar info, almon juga mengandung asam alpha-linolenic, yang mempercepat metabolisme lemak.

Kopi
Kadar kafein dalam secangkir kopi mempercepat metabolisme secara sementara hingga 15 persen, yang secara rata-rata membakar 15 - 25 kalori ekstra, demikian menurut Paul Arciero, PhD, guru besar bidang ilmu kepelatihan di Skidmore College. Para peneliti tidak mengetahui apakah minum kopi akan memberikan keuntungan lebih besar, tetapi agar lebih bermanfaat pilih kopi hitam tanpa gula dan susu, dibarengi dengan banyak minum air putih.

Merica, cabai
Seperti Anda ketahui, rasa pedas pada merica dan cabai disebabkan oleh senyawa yang disebut kapkaisin. Menurut penelitian yang dipresentasikan di pertemuan Experimental Biology di Anaheim, California, senyawa ini bisa membantu Anda membakar hingga 100 kalori per hari. Para ahli menduga bahwa kapkaisin terikat pada reseptor saraf, dan mengirimkan sinyal pembakaran lemak ke otak.

Teh hijau
Minum tiga cangkir teh hijau per hari akan cukup mendorong metabolisme Anda untuk melenyapkan 30 kalori setiap hari, demikian hasil penelitian Medicine & Science in Sports & Exercise. Manfaat ini diperoleh dari suatu senyawa yang disebut ECGC, dan pembakaran ekstra bisa membantu Anda mengurangi berat badan sekitar 1,3 kg per tahun. Jika Anda tidak menyukai pahitnya rasa teh hijau, berikan sedikit madu. Atau, nikmati teh hijau yang juga diberi cita rasa buah-buahan. Tetapi, tetap tanpa gula ya.

Telur
Asam amino dalam putih telur membantu membangun otot yang sebaliknya juga akan membantu mendorong metabolisme. Untuk sarapan, buat telur orak-arik dari putih telur dengan tambahan keju, yang juga merupakan pembakar lemak. Mengonsumsi telur untuk sarapan juga memberi manfaat lain: tikus yang mengonsumsi makanan berlemak tinggi terbukti membantunya membakar lebih banyak lemak daripada tikus yang mengonsumsi sarapan tinggi karbohidrat, demikian menurut penelitian University of Alabama di Birmingham. Para peneliti mengatakan, mengonsumsi sedikit lemak lebih awal akan membantu Anda membakar lebih banyak lemak tubuh sepanjang hari.

Jamur portobello
Jamur ini mengandung mineral tembaga dan asam pantothenic, yang membantu menguatkan metabolisme. Selain itu, portobello juga tinggi kandungan potasiumnya, mineral yang terbukti menghilangkan garam dari tubuh yang menyebabkan perut kembung. Untuk menikmati portobello, jadikan kebab mushroom atau isian burger.

Teka-teki Pembentukan Gua Terpecahkan


0712Kcm4.jpg


Sriwijaya Post - Selasa, 7 Desember 2010 12:06 WIB

SELAMA lebih dari seabad para ilmuwan telah menemukan dan memercayai mekanisme dasar pembentukan gua, yakni sebuah patahan kecil terbentuk pada batuan dan air masuk ke dalamnya. Air yang masuk mengandung karbon dioksida, lalu membentuk asam lemah yang mampu melarutkan kalsium karbonat pada batuan.

Namun, masalahnya, mekanisme tersebut menyisakan teka-teki. Bagaimana pelarutan bisa berlangsung begitu cepat sehingga bisa mengakibatkan penetrasi yang begitu dalam dan membentuk sistem gua? Sebagai informasi, sistem gua Mammoth Cave di Kentucky bisa mencapai 580 kilometer.

Baru-baru ini, teka-teki itu terpecahkan lewat analisis matematis terbaru. Piotr Szymczak, fisikawan dari Universitas Warsawa, dan rekannya, Anthony Ladd, insinyur kimia dari University of Florida in Gainesville menguraikan analisisnya di Earth and Planetary Science Letters.

Analisis itu menguraikan bahwa aliran air dalam batuan selalu memiliki ketidakstabilan matematis. Singkatnya, ketika patahan mulai terbentuk, air terkonsentrasi untuk mengalir ke dalam saluran tersebut, memperbesarnya dan mengorbankan saluran lain.

"Mekanisme yang disebut channeling ini mempercepat pelarutan. Itulah yang membuat air bisa memenetrasi begitu dalam. Kebanyakan dari model matematika yang menguraikan pembentukan gua tidak memiliki mekanisme ini sama sekali," tutur Szymczak.

Analisis baru yang dikemukakan Szymczak bisa menjelaskan alasan mengapa pembentukan gua di wilayah bendungan kadang lebih cepat dari yang diharapkan. Model tersebut juga bisa membantu menjelaskan cara air merembes di celah batuan.

Kamis, 09 Desember 2010

Lomba Penelitian Tindakan Kelas dan Lomba Penelitian Tindakan Sekolah

LPMP Jawa Tengah akan menyelenggarakan lomba PTK dan PTS bagi guru, kepala sekolah dan pengawas SD, SMP, SMA/SMK dengan detail sebagai berikut:

  1. Pelaksanaan: tanggal 27 s.d. 28 Desember 2010 di LPMP Jateng.
  2. Materi lomba yang harus dikumpulkan: 2 rangkap laporan PTK/PTS; 2 rangkap hard copy powerpoint presentasi; 2 rangkap artikel ringkasan hasil PTK/PTS; dan soft copy laporan PTK/PTS, presentasi dan artikel dalam 1 CD.
  3. Batas pengumpulan materi lomba tanggal 24 Desember 2010.
  4. Pendaftar harus berkoordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten/kota setempat mengingat terbatasnya jumlah peserta.
  5. Surat pemberitahuan sudah dilayangkan melalui dinas pendidikan di 35 kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah per 8 Desember 2010.
  6. Khusus bagi Kabupaten Mitra BERMUTU Surat pemberitahuan tanggal 8 Desember 2010 merupakan koreksi atas surat sebelumnya.

Sources Of Concentrated Antioxidants

Every day we hear of the benefits of Antioxidants. I know most of us area already well aware of what antioxidants are, and the benefits it has on our health in general. However, few of us actually know the sources of antioxidants. Our standard meal does not always provide the sufficient antioxidants our body needs to maintain optimum health. This article will show you exactly where these super high concentrated antioxidants are in our everyday food!

Quick into on the benefits of Antioxidants
Antioxidants are substances that may protect cells from the damage caused by unstable molecules known as free radicals. Free radical damage may lead to cancer. Antioxidants interact with and stabilize free radicals and may prevent some of the damage free radicals otherwise might cause. Examples of antioxidants include beta-carotene, lycopene, vitamins C, E, and A, and other substances.

Fruits and Vegetables: Great source of Antioxidants!
Antioxidants are abundant in fruits and vegetables, as well as in other foods including nuts, grains and some meats, poultry and fish. The list below describes food sources of common antioxidants.

Beta-carotene is found in many foods that are orange in color, including sweet potatoes, carrots, cantaloupe, squash, apricots,pumpkin, and mangos. Some green leafy vegetables including collard greens, spinach, and kale are also rich in beta-carotene.

Lutein, best known for its association with healthy eyes, is abundant in green, leafy vegetables such as collard greens, spinach, and kale.

Lycopene is a potent antioxidant found in tomatoes, watermelon, guava, papaya, apricots, pink grapefruit, blood oranges, and other foods. Estimates suggest 85 percent of American dietary intake of lycopene comes from tomatoes and tomato products.

Selenium is a mineral, not an antioxidant nutrient. However, it is a component of antioxidant enzymes. Plant foods like rice and wheat are the major dietary sources of selenium in most countries. The amount of selenium in soil, which varies by region, determines the amount of selenium in the foods grown in that soil. Animals that eat grains or plants grown in selenium-rich soil have higher levels of selenium in their muscle. In the United States, meats and bread are common sources of dietary selenium. Brazil nuts also contain large quantities of selenium.

Antioxidants are in Vitamins too! Supplement your diet!
Vitamin A is found in three main forms: retinol (Vitamin A1), 3,4-didehydroretinol (Vitamin A2), and 3-hydroxy-retinol (Vitamin A3). Foods rich in vitamin A include liver, sweet potatoes, carrots, milk, egg yolks and mozzarella cheese.

Vitamin C is also called ascorbic acid, and can be found in high abundance in many fruits and vegetables and is also found in cereals, beef, poultry and fish.

Vitamin E, also known as alpha-tocopherol, is found in almonds, in many oils including wheat germ, safflower, corn and soybean oils, and also found in mangos, nuts, broccoli and other foods.

Like any other food, we cannot overdo, or overeat what we think is healthy. Take the moderate path! It is advisible to eat all natural fruits and vegetables, and at the same time take a few supplements to ensure our body gets the essential antioxidants it needs to maintain optimum health levels! Live life to the fullest today!

Diabetes Symptoms- Knowing the Types of Diabetes

Diabeter is a condition featuring unusually high levels of glucose in the bloodstream. Insulin, produced by the pancreas, is used by the body to lower blood glucose levels. If someone's pancreas doesn't generate enough insulin, their body will develop diabetes.

A short list of symptoms of diabetes would include severe hunger and thirst, more urge to urinate, and fatigue. But the surest way of knowing whether you have diabetes is having a blood sugar test, also known as a Glucose Tolerance Test.

Type 1 diabetes is the more acute form. It is typically treated with special dietary restrictions, exercise and occasionally with insulin. Type 1 diabetes usually will be treated with special diet, exercise, and a weight loss plan before insulin is added. This form of diabetes is considered an insulin dependent disease.

A less severe form of diabetes, Type 2 diabetes is first treated with a diabetic diet,
exercise and weight loss. If theses measures are not successful in controlling blood sugar and insulin levels, oral medications may be added. Insulin is then finally considered if these also are unsuccessful. Type 2 diabetes normally occurs in adults who are middle age or older, which is why it is sometimes called Late-Onset Diabetes In this case, he pancreas still produces the right levels of insulin but the body has become resistant to it

It is feasible to delay the onset of Type 2 diabetes if it runs in the family. Through losing weight, getting the right amount of exercise and controlling your diet, you can manage. If Type 2 diabetes is not treated, eventually the same complications may ensue as those seen with Type 1 diabetes.

Gestational diabetes is seen in pregnant women. Normally it disappears after the birth of the baby, however, treatment for the mother to stabilize the blood glucose levels will decrease the chance of complications to the baby as well as mother.

Juvenile Onset diabetes is another major form of diabetes that affects many children. It is believed to be the onset of Type 1 diabetes. If a child is showing even a few of the symptoms of diabetes, it's vital that they be checked by a doctor. It is estimated that over two million adolescents are in the pre-diabetes stage. This is mostly due to being overweight. In this condition, blood glucose levels are high but not high enough to be considered diabetes. Teens usually develop this between the ages of 12 and 19.

Rabu, 08 Desember 2010

Great Expectations?

"Nobody succeeds beyond his or her wildest expectations unless he
or she begins with some wild expectations." - RALPH CHARELL

What are your expectations for your life? Are you excited about your future or are you facing it with apprehension and fear? For most people the future holds too many uncertainties and the fear of what might happens tends to overshadow the ray of light that represents the life they ultimately desire. One of the hardest things to do in life is to lift yourself out of your current circumstance and step up to the level of life you desire.

We all live with an unconscious expectation of ourselves and our own lives. This expectation not only determines what we have in our lives but it also represents what we are willing to settle for. Expectation is a very powerful emotion and one that very few people ever learn to fully cultivate. Whatever you expect with certainty is what you will get in your life. Expectation is the emotional state where an idea becomes so real that you feel it even though you can't hold it yet. Expectation is like an invisible magnet that will attract into your life that which you expect. When you expect something you activate and engage those parts of your mind and your nervous system that can empower you to think the unthinkable and do the undoable. One of the most powerful ways to cultivate expectation is to develop a very clearvision for your life.

Most people never even make the time to really define what they want from their lives, but even those who do follow the hope and pray strategy. They kind of know what they want but they don't believe they can have it, so they hope that something will happen and come along their life path to fulfil their desires. Expectation however, is a completely different mindset. It is a mindset of absolute certainty that can be consciously cultivated. Inherent in hoping there is a sense of doubt as you always hold two opposing results in your minds eye. When you expect something you know it is definitely happening. The very focus of your mind dwells upon one definite end result. To turn a hope into an expectation, you simply eliminate doubt and fear by eliminating the opposing outcome. Instead of "seeing" something fail or succeed, you now only see the success. With expectation your actions, your words and your imagination dwells upon and reflects you already having and being exactly what you want. When you expect something you remove the doubt that is inherent in hoping.

When a mother to be is pregnant we would say that she is expecting. In other words she knows beyond a shadow of a doubt exactly what's going to happen. Although some of the details are still unclear she is certain about the fact that she will have a baby and not something unknown. On an emotional level she can feel the result because she is expecting it although she can't see and touch it yet. What you expect for your life is exactly like that. When you start to expect for your life that which you absolutely desire your whole mindset turns from an uncertain hoping and wishing to the certainty of expecting. The images you encourage and entertain in your minds eye, what you say to yourself and everybody else reflects only the results you are committed to.

Most people expect the worst and hope for the best. Our cultural conditioning has thought us things like "don't get your hopes up" – just in case you might be disappointed. We've been taught to aim as low as possible. Everything above that will be a bonus. Right? Wrong! Remember that what you expect with certainty is what you will get in your life. You have to break away from the autopilot of the masses that just settle for an ordinary life; a life where they are not really happy but they are not unhappy to do something about it. If you want to lift your life and the quality of your life to a higher level than what it is at the moment you need to start by raising your expectations. Raise your expectations of what you are as a person and what you believe you deserve. See, what you believe you deserve is based on your expectations. When you lift your expectations to a higher level you raise your own standards and raising your standards is the first step to improving your life.
When you expect only the very best you will get only the very best. What you earn right now is what you expect to earn. The amount of free time you have right now is what you expect to have as free time. The relationships you have are what you expect it to be. When you expect the best it's not like expecting something good or something similar, but it is the best and only the best. You have to stop settling for less than you can be or have. On a deep psychological level this is exactly what creates your expectations and that is why a lifetime of settling for less than you can be creates an expectation that is only "o.k". It becomes the standard that you are willing to settle for. Think of yourself as the pregnant mother who expects (not hopes) only the best and with her imagination she is able to "live" the result in magnificent detail until she eventually has the experience of physically holding her "expectation". You have to nurture and care for your desires and only by becoming unreasonable in your expectations can you turn your deepest desires into reality. Expectations are ideas that are build on solid rock. They are unshakeable; unlike hopes and wishes that will wash away with the first storm that comes along.

You need no special skills or knowledge to raise your expectations. You simply need a decision that from this point onwards you will never again settle for anything less than you can possible be. The difference between hoping for something with uncertainty and depending on something with expectation is nothing but the way you control and direct the focus of your mind. What you say to yourself, the images you imagine and your behaviour are what you can consciously control and direct. But, only if you choose to. If not, you will revert back to the autopilot of the masses just go with the flow of "whatever" comes along. The cultural autopilot is the emotional default and only through conscious and consistent nurturing of your desires and emotions can you live life by your own standards and create the expectations that will lead you to a life abundance and fulfilment.

Great expectations create great results. When you expect the best it will become a directional mechanism that will guide you to seeking out and finding what you expect. The difference between great expectations and weak hopes is nothing but a mindset; a mindset that can make the difference between living a life of fulfilment and one of desperation and frustration. Create the expectation by making sincere decisions. Nurture your expectations by never settling for anything less than the best.

Planning For An Electronic Document Management System

In today's fast-paced business world, more and more businesses are deciding to become paperless. 'Becoming Paperless' is basically the process of taking all of a company's paper records and converting them into digital images, retrievable through the company's network of computers and workstations. This allows the business to access the paper records in a fraction of the time it would take them to retrieve a paper file and prevents the employees from having to re-file the documents that they retrieve.

The efficiencies gained from a paperless office are tremendous. These efficiencies allow the company to increase its processing speed, reduce is storage space, and improve security over its important business documents. It also allows the company to easily backup all of its records in case of a disaster or theft of those files.

The initial investment for the business that is becoming paperless is usually in an Electronic Document Management System (EDMS). This EDMS is the tool that the business uses to scan and manage all of its electronic files. It provides the interface for the employees to retrieve the files and provides the security to prevent unauthorized personnel from accessing these files.

Before a business can become paperless, it is important that they do some important upfront planning in order to reduce critical mistakes made in the future. The first thing that needs to be looked at is the types and amount of files that will be stored within the Electronic Document Management System. For example, will this system need to store only scanned documents, or will it also need to store working documents, such as Microsoft Word and Microsoft Excel documents. Some systems only store scanned images, so if you need this flexibility, be sure to ask that question.

Also, some EDMS's will store the images directly on the individual employee's desktop computer. This is fine if you are storing a small amount of files and it is not necessary to share the files between multiple employees. It is usually a better idea, however, to purchase a system that stores all of the files in a central repository, so that all users are able to access the files. These systems will also provide permission-based security, so it is easy to specify exactly who can access specific files.

The most important part of becoming paperless however is the getting the files into the system. This is generally a time-consuming process, and can also be a costly one. You should decide upfront which files should be stored in the system. At first, you would probably be inclined to want to include all of your files in the system. It is usually more feasible, however, to just include the documents that will likely be retrieved often. This will allow you to keep your upfront costs down, and when your company has become familiar and comfortable with the system, then you can usually justify putting all of your files in the system.

Basic Principles Of Theory Of Evolution

Evolution theory teaches that survival is for the fittest living organism.

What is life? What is fit? And what does it mean to survive?

Well, there are many definitions of course. A useful definition, in scientific perspective, is the one that allow us to analyze myriads things with fewest principles. So here they are.

A living organism is a class of objects that share 3 traits.

1. Reproduce. Living organism can make copies.
2. Inherit. Living organism, in the process of reproducing, will inherit traits to the offspring.
3. Mutate. Living organism, in the process of inheriting, will make small mistakes.

That seems like a reasonable definition. If we look most living things around us, like dogs, cats, pigs, birds, fido, virus, etc., they all share those traits.

However, based on those definitions, God is not alive, while computer virus, religious doctrines, ideologies, and ideas are alive.

I don't think God will mind though. It's just a definition.

The practical aspect is that we can use evolution theory to explain the sort of humans, cats, dogs, germs, doctrines, ideologies, and ideas that are common nowadays.

Different living organism performs those 3 traits differently. Those living organism that reproduces a lot becomes plenty. Those that reproduced a lot, become common.

That's the basic of evolution theory.

For example, we see that peacocks tend to have long elaborated tails. From this, we can guess peacocks with long elaborate tail must have made more peachicks. Perhaps, peahen love peacocks with long elaborate tails. It's true

Suppose it were true. Then peacocks with longer tails will mate with more peahens. Those happy couples will then produce more peachicks.

Male peachicks will inherit long tails. Female peachicks will inherit preferences for long tail. So, peahens like peacocks with long tail.

It looks like a circular argument. It is. The truth is we don't really know for sure, at least just from the reasoning, why peacocks have long tail.

However, we do know that traits that lead to gene pool survival through sexual selection tend to be positive feedback.

Those are traits that either enhance gene pool survival through regular means or signal capability to survive on the females. Samples of the former are Cheetah's speed and men's wealth. Samples of the latter are peacock's tail and sport cars.

The more peacocks have longer tail, the more peacocks in the future, will have even longer tails. The more peahens in the future will get turned on by long tail even more.

Now, most males are poor. Does that mean women like the poor? Does being poor serve gene pool survival?

The answer to the first question is no. The answer to the second is, well, sort of due to various unnatural sex laws against consensual sex. It's tricky.

Selasa, 07 Desember 2010

Undangan Sosialisasi Sertifikasi Guru Tahun 2011



Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, akan mengadakan sosialisasi sertifikasi guru tahun 2011 pada bulan Desember 2010 yang bertempat di beberapa daerah/region. Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu tahapan dari banyaknya tahapan yang harus dilalui dalam pelaksanaan sertifikasi guru. Sosialisasi sertifikasi guru periode 2011 diikuti oleh Perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, LPMP, P4TK, dan LPTK.


Jika Matahari Mati



Setelah Matahari sekarat maka akan mati dengan memakan bumi bersamanya. Kehidupan sendiri sudah hancur sebelum matahari menelan Bumi.

Kabar baiknya manusia punya waktu yang sangat sangat panjang sebelum hal itu bisa terjadi. Sebuah panel ilmuwan pada pertemuan tahunan Asosiasi Amerika untuk Kemajuan Ilmu, menggambarkan situasi itu pada tahun 2000 dan meyakini masih berlaku.

Para astronom umumnya setuju bahwa matahari akan membakar habis pasokan bahan bakar hidrogen dalam 5 sampai 7 miliar tahun mendatang. Hal itu akan membuat gravitasi memaksa matahari runtuh ke intinya, dan hidrogen yang tersisa menyebabkan matahari mengembang menjadi raksasa merah.

Pada titik ini, matahari akan menelan bumi. “Bumi akan berakhir di bawah sinar matahari, menguap dan bercampur dengan material matahari,” kata pakar Iowa State University Lee Anne Willson.

“Bagian dari matahari kemudian akan terlempar ke ruang angkasa, sehingga bisa dikatakan Bumi akan dikremasi dan abunya tersebar ke ruang antarbintang.”

Pada saat itu, matahari akan cukup panas untuk membakar semua helium yang disimpan dan ukuran matahari akan berfluktuasi. Matahari tidak cukup besar untuk meledak jadi supernova mengagumkan, sehingga hanya akan runtuh menjadi white dwarf yang relatif dingin.

Kehidupan di Bumi kemungkinan besar sudah lama mati sebelum itu terjadi. Saat sampai tahap raksasa merah, maka matahari akan semakin terang sekitar 10 persen setiap satu miliar tahun. Pada tingkat itu, para ilmuwan memperkirakan bahwa semua air di planet ini akan menguap.